Moch Adnan 5 Agustus 2023
Assalamu'alaikum....
setelah sejauh ini, tugas seorang salesman yang bergerak di bidang manufaktur itu tidak mudah juga, ada beberapa tanggung jawab yang mau tak mau harus di tanggung ketika terjadi hal seperti toko kabur, Kurang Bayar akibat salah hitung saat penarikan barang.

Langkah Penyelamatan, Ketika Putus Hubungan Dengan pelanggan

Langkah Penyelamatan, Ketika Putus Hubungan Dengan pelanggan

Dalam perjalanan mengarungi dunia persalesan bukan tidak mungkin salesman itu sendiri akan mengalami yang namanya benturan (crash) dengan pelanggannya, sepersekian persen hal seperti itu pasti akan terjadi. Tidak peduli sudah berapa lama jalinan kerjasama itu terjalin, tidak peduli waktu itu lagi musim apaan, namun ketika benturan itu datang maka bersiaplah menentukan langkah mana yang akan di ambil.

1- Stop dulu pengiriman

Di dunia ini semua menginginkan keuntungan, salesman ingin mendapatkan keuntungan dari pelanggan tetapnya melalui cara seperti dengan mendapatkan repet order setelah terselesaikan nya faktur tagihan yang sudah jatuh tempo. Begitupun pelanggan selaku pemilik kios/toko, mereka menginginkan terpenuhinya stock barang serta ketersediaan atas produk tersebut.

Jika siklus diatas dapat seirama dan harmonis, bukan main tenangnya hati mereka. Salesman bisa bekerja dengan baik, dalam arti mampu mendistribusikan produk sekaligus juga menjaga perputaran perusahaan dimana sales tersebut bekerja. 
Sementara pelanggannya selaku pemilik outlet/toko akan mendapatkan "cuan" lebih, ketika produk tersebut laris terjual.

Egoisme seorang pelanggan kadang membendung, memblok habis ruang Komunikasi antara si pelanggan dengan salesman nya sendiri. Ego dari pelanggan ini kadang terasa samar namun masih bisa dirasakan dengan beberapa penekanan kata. Sementara bagi beberapa pemilik outlet yang lain justru merasa khawatir jika kewajiban tagihannya tidak bisa selesai tepat pada batas waktunya.

2- Bekerjasama mencari solusi agar order tersebut bisa dikirim.

Perusahaan lewat salesman nya menerapkan peraturannya, pelanggan dengan salesnya pun menerapkan peraturannya sendiri, cara main masing-masing harus tetap bisa menerapkan sikap yang namanya fleksibelitas. Salesman tidak melanggar aturan perusahaannya, dan pelanggan selaku pemilik toko pun sama. Jika kemudian menuai kendala maka mengambil sikap yang fleksibel ini bisa menetralisir kebekuan. Salesman menunjukan sikap yang tidak kaku atau beku, begitu pula kebalikannya.
Lalu bagaimana jika jalan keluar akibat crash tersebut tidak menemui titik terang?

Persiapkan Armadanya juga...
  Langkah Penyelamatan, Ketika Putus Hubungan Dengan pelangganFoto: WhatsApp

3- Tarik barang

Langkah ini bisa sedikit memberi "Nafas" bagi seorang salesman, bagaimana tidak? Hitung-hitung daripada barang habis pembayaran tidak ada, lebih baik menyelematkan produk tersebut dan membawanya kembali ke perusahaan. Maka dari itu koordinasikan juga tindakan ini dengan atasan salesman sendiri.
Lakukan dengan baik dan penuh kehati-hatian sebelum mengambil tindakan penarikan barang, semua tindakan salesman harus sepengetahuan pemilik outlet. Data, rincian jumlah produk, total harga dari barang yang terkumpul, semuanya harus jelas dihitung di depan pemilik outlet. Karena begitu sang salesman meninggalkan toko, maka segala hitungan dan data tadi akan mengikatnya.
 
Salesman akan mendapatkan tanggungjawab atas beberapa toko yang kabur, tutup permanen, tarik barang. Beban itu akan ditanggung oleh salesman itu sendiri, nominalnya biasanya ditentukan oleh perusahaan dimana salesman terkait bekerja. Kisaran nya berbeda-beda ada yg tiga persen hingga lima persen. Kurang bayar (KB) juga akan dilimpahkan pada salesman yang bersangkutan, biasanya perhitungan KB ini akan keluar setelah formulir penarikan barang selesai diproses.

Oleh karena itu, usahakan agar seminim mungkin atau jika bisa maksimalkan saja agar tidak sampai mengalami KB akibat kesalahan perhitungan setelah melakukan penarikan barang.
Namun demikian, jika dilakukan secara hati-hati dan tidak membabi buta, saya yakin bahwa hal-hal seperti di atas dapat dihindari. Tapi, terlepas dari itu semua, jangan pernah pula melupakan Tuhan. Karena sadar atau tidak semua yang telah terjadi pastilah disana ada campur tangan Tuhan.
Wassalam....