Moch Adnan 12 Januari 2014
Abrahah Dan Pasukan Bergajah

Abrahah Dan Pasukan Bergajah


Sejarah Islam ini sekaligus membuktikan bahwa tiada yang paling hebat, paling kuat, kecuali Allah SWT. Menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW di kota Mekah terjadi peristiwa yang sangat menegangkan, peristiwa penting tersebut tepatnya terjadi pada tahun 571 Masehi, kota mekah diserang tentara bergajah yang dipimpin oleh Abrahah, seorang gubernur Habsyah di Yaman.

Abrahah adalah kepercayaan raja Habsyah, yaitu Negus. Peristiwa pada tahun itu pun kemudian dikenal dengan sebutan Tahun gajah, yaitu tahun penyerangan tentara bergajah yang hendak menghancurkan ka'bah.

Abrahah dan balatentaranya bermaksud untuk menghancurkan ka'bah dan memerangi siapa saja yang berani menghalangi, mereka iri hati karena melihat ka'bah ramai dikunjungi orang dari berbagai daerah di jazirah Arab. Sedangkan Gereja Qalias yang dibangun oleh Abrahah disana sangat sepi.

Jarang orang yang datang untuk beribadah di gereja terbesar di jazirah Arab itu. Masyarakat Arab tidak tertarik untuk datang ke gereja tersebut meskipun sebagian bangunannya terbuat dari emas. Maka dari itu, Abrahah berniat untuk menghancurkan ka'bah.

Ketika mendengar pasukan Abrahah hendak memasuki kota mekah, penduduk mekah sangat ketakutan, mereka bersembunyi di rumah dan di gua-gua. Tetapi keinginan Abrahah dan pasukannya untuk menghancurkan ka'bah gagal total ditengah jalan.ketika pasukan sampai diperbatasan Mekah mereka diserang oleh burung-burung pembawa batu dari Sijjil yang banyak membunuh pasukan Abrahah.

Pasukan gajah inipun akhirnya porak poranda, dan lari tunggang langgang. Karena kesakitan dan kegatalan akibat lemparan batu yang dijatuhkan dari langit. Akhirnya penyerbuan itu gagal menghancurkan ka'bah. Sebaliknya, mereka musnah secara mengenaskan.

Abrahah terlalu sombong dan kafir terhadap Allah SWT. Dia merasa paling hebat, paling kuat dan paling berkuasa, tetapi justru kalah oleh burung-burung yang membawa penyakit. Ka'bah yang juga disebut sebagai Rumah Allah (Baitullah) selamat dari kehancuran dan tetap ada hingga sekarang.