Moch Adnan 24 Juni 2014
Ukuran Ban Harus Sesuai Biar Stang Tidak Oleng
Ukuran Ban Harus Sesuai Biar Stang Tidak Oleng
Berawal karena keterbatasan dan juga karena kondisi yang begitu mendesak, akhirnya Arjuna (nama samaran) terpaksa menempelkan ban Honda Beat  CW ke dalam roda belakang motor mionya, di sebuah bengkel tambal ban yang berada di pinggir jalan daerah Cibarusah. Malam itu orang hilir mudik berkendara merayap mengikuti jalur jalan yang berkelok, jam menunjukkan pukul 19:00 malam  ketika dia melirik kearah arlojinya. Ada sesuatu yang janggal terasa dari stang kemudi motornya, ketika dia mulai menjalankan motor, dia membatin "jangan lagi, tidak. Tuhan tolong jangan sampai ban depan motor ini kempes lagi..."

Gak nyambung

Sudah selesai menambal dan mengganti ban luar roda belakang motornya, kini mendadak stang kemudi motornya terasa oleng dan tak stabil. Rasanya kini ban depan seperti kurang angin alias gembos, namun ketika diperhatikan tak ada tanda jika ban depan kempes. "Ya ampun.... apa lagi ini?" Batin mas Arjuna. Dia pun melanjutkan kembali perjalanannya, sambil terus menerka- nerka mengapa kemudi motornya terasa oleng seperti itu.
 

Itulah sekilas cerita yang saya dapatkan dari mas 'Arjuna' Dan menurut saya besar kemungkinan stang seher motornya sudah kena, alias minta di ganti dengan yang baru. Karena jika stang seher sudah rusak maka kedudukan stang kemudi akan terasa goyang, namun apa yang terjadi? Para pembaca bisa menebaknya tidak, atau sepakat saja dengan kesimpulan yang saya ambil tadi. Mari kita ikuti kelanjutan ceritanya.


Maka satu hari kemudian mas Arjuna pun membawa motor mio nya itu kesebuah bengkel resmi Yamaha. Dia pun menceritakan keluhan serta kerusakan yang ada pada kendaraan (motornya). Setelah mendengar kerusakan yang diceritakan maka dengan sigap dan cekatan  seorang mekanik membongkar motor mas arjuna, miris sekali hati mas Arjuna dia  tak kuasa mendengar suara martir yang beradu ketika proses pemisahan stang dan sokbreker ban/roda depan. Dan setelah menunggu selama satu jam dengan penuh harap-harap cemas, akhirnya operasi penggantian stang seher pun akhirnya sukses.


Motor memang salah satu kendaraan yang mendukung aktivitasnya sebagai pekerja lapangan, maka bisa jadi begitu motornya selesai dari bengkel dia langsung menggunakannya. Lalu apa yang ia dapat setelah merogoh kocek untuk biaya perbaikan itu? Tidak ada! Tolong di catat, Tidak ada, sama sekali tidak ada perubahan.!

Seharusnya 80/90-14MC 34P

Mas Arjuna termenung di bawah pohon rambutan, sambil menikmati sisa-sisa makan siangnya yang tersangkut di gigi. Kembali dia terkenang pada awal peristiwa dimana ban belakang motornya yang gundul itu mengalami kempes ban dan memaksanya untuk mengganti ban luar dengan ban bekas yang ditawarkan oleh si pemilik tambal ban. Dia memperhatikan terus ban belakang motor mio-cw nya tersebut, hingga tertuju pada sebuah angka  yang terdapat dalam ban.

Kini lebih mendekat pada ban, dan ternyata ukuran ban jauh dari yang sepatutnya. Yakni ukuran ban yang seharusnya 80/90-14MC 34P kini ternyata menjadi 90/90-14MC 46P "Bujugbuneng!!" Sepertinya inilah penyebab stang motor saya jadi oleng, batin mas Arjuna. Para pembaca yang budiman, ternyata kesimpulan saya di atas sudah salah. Karena benar saja setelah mas Arjuna mengganti ukuran ban belakang dengan yang sesuai untuk motor mio nya yakni 80/90, seketika itu juga penyakit oleng alias goyang-goyang pada stang motornya langsung hilang.


Kesimpulan dari cerita yang saya peroleh ini adalah kita jangan hanya diam atau menerima begitu saja ukuran ban atau apapun itu (onderdil motor) yang tidak sesuai terpasang ke dalam motor kita, Ini juga memberi pelajaran tersendiri untuk kita agar mengenali lebih jauh kendaraan kita, "Tak kenal maka tak sayang" pepatah ini patut diterapkan juga pada kendaraan kita, kenalilah motor kita, agar segala sesuatu yang terpasang didalamnya memberi efek baik dan tentunya semakin meningkatkan performa nya.Untuk merawat motor matic agar tetap prima baca cara merawat motor matic