Moch Adnan 23 Februari 2016
Kisah nabi Musa as
Kisah Nabi Musa A.S
Nabi Musa A.S sebagai Nabi Allah menerima kitab Taurat sebagai pedoman hidup Bani Israel, serta mukjizat berupa Tongkatnya yang bisa Berubah Menjadi Ular dan kedua tangannya yang bisa mengeluarkan cahaya. 

Dahulu kala Mesir dipimpin oleh Fir'aun.
Dia adalah seorang raja yang kejam dan menganggap dirinya sebagai Tuhan. Raja ini menerintahkan kepada seluruh prajuritnya untuk membunuh seluruh bayi laki-laki dari Bani Israil.

Mengapa demikian, karena dia beranggapan kelak bayi-bayi itulah yang akan menghancurkan kerajaannya, hal ini sudah tersirat dalam mimpinya.

Maka ketika Musa lahir, Allah memberikan ilham kepada bunda Musa guna untuk menghanyutkan anaknya ke sungai Nil. Musa kecil pun dimasukkannya kedalam sebuah peti, lalu peti itu dihanyutkan ke sungai Nil hal ini bertujuan agar Musa Tidak di bunuh oleh Fir'aun.

Allah S.W.T pun menyelamatkan Musa, Musa ditemukan oleh istrinya Fir'aun sendiri di sungai Nil.

Dari awal, sebenarnya Fir'aun mulai curiga bahwa bayi yang di bawa istrinya adalah bayi yang kelak akan menggulingkan kekuasaannya, hingga seiring berjalannya waktu, Musa pun menjadi seorang pemuda yang taat.

Lalu pada suatu hari, Musa melihat ada keributan antara orang Mesir dengan Bani Israil. Musa Mencoba melerai kedua orang yang bertikai itu, dan tidak sengaja Musa memukul orang Mesir hingga tewas. Musa pun memohon ampunan kepada Allah dan menyesali perbuatannya itu.

Raja Fir'aun mengetahui hal tersebut, kemudian Firaun menyeru kepada pasukannya agar menangkap Musa. Musa menyelamatkan dirinya ke negeri Madyan, agar terhindar dari kepungan pasukan Fir'aun. Kemudian di sana Ia bertemu dengan Nabi Syuaib A.S.

Nabi Syuaib pun menikahkan putrinya yang bernama Shuafira dengan Musa, tetapi dengan syarat Musa harus bekerja di kebunnya selama delapan bulan.

Hari terus berlalu, lalu pada suatu waktu di bukit Thursina, Allah mengangkat Musa menjadi Nabi. Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Musa berupa tongkat yang bisa berubah menjadi ular yang sangat besar. Dan tangannya yang bisa memancarkan cahaya. Itulah mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Musa A.S

Akhirnya Nabi Musa bersama sepupunya yakni Nabi Harun mendatangi Fir'aun dan mengajaknya agar beriman hanya kepada Allah swt. Namun mendengar ajakan tersebut Fir'aun marah sekali. Fir'aun berkoar agar Musa membuktikan kebenaran atas kenabiannya, maka nabi Musa pun memperlihatkan kedua tangannya yang bisa memancarkan cahaya.

Fir'aun tidak serta merta mempercayai dia malah berfikir bahwa Nabi Musa telah menggunakan sihir. Maka ia pun mengumpulkan para tukang sihir istananya disebuah tanah lapang. Para penduduk Mesir berkumpul mereka ingin melihat siapa yang paling hebat, antara Musa melawan tukang sihir Raja Fir'aun.

Para tukang sihir itu melemparkan tali yang kemudian menjelma menjadi ular-ular kecil, kemudian Nabi Musa pun melemparkan tongkatnya yang kemudian berubah menjadi seekor ular yang sangat besar dan memakan ular-ular kecil itu. Dengan peristiwa itu, para penyihir itu menyatakan keimanan kepada Allah.

Fir'aun kian marah, karena banyak rakyatnya yang beriman kepada Allah. Ia tidak segan-segan membunuh pengikut Nabi Musa. Karena memang Fir'aun berencana akan membunuh Musa dan juga pengikutnya.

Kemudian Allah menyuruh Musa beserta pengikutnya untuk meninggalkan Mesir, maka pada malam harinya Nabi Musa beserta pengikutnya bergerak pergi menuju Palestina.

Fir'aun yang mengetahui Musa dan pengikutnya telah meninggalkan Mesir serta merta ia dan pasukan berkudanya mengejar Nabi Musa dan pengikutnya, para pengikut nabi Musa sudah mulai panik ketika dengan cepatnya Fir'aun dan pasukannya mengejar mereka dan Nabi Musa.

Kepanikan mereka bertambah ketika di depan mata mereka kini terbentang laut merah, dan di belakang mereka Fir'aun dengan pasukannya. Akan lari kemanakah jika sudah demikian fikir mereka?.

Allah maha besar dan maha agung, menyuruh agar Nabi Musa untuk memukulkan tongkatnya ke laut merah. Lalu.... Terbelahlah laut merah. Sehingga Nabi Musa dan pengikutnya bisa menyeberang dengan selamat.

Sementara itu, Fir'aun dan pasukannya terus mengejar, namun...ketika sampai dipertengahan laut, air laut pun bertemu kembali sehingga menenggelamkan Fir'aun dan pasukannya. Binasalah Fir'aun dan pasukannya. Sesungguhnya azab Allah itu sangatlah mengerikan.