Moch Adnan 28 Februari 2015
Kisah Nabi Ibrahim A.S
Kisah Nabi Ibrahim A.S
Nabi Ibrahim AS adalah bapak para Nabi, karena kedua anaknya yakni Ismail dan Ishaq diangkat oleh Allah menjadi nabi pula. Nabi Ibrahim adalah anak Azar, dan beliau masih keturunan Sam Bin Nuh. Nabi Ibrahim lahir di Babilon. Waktu itu negeri Babilon diperintah oleh Raja NAmrud, ia mengeluarkan undang-undang yang memerintahkan agar setiap anak laki-laki yang lahir di negeri itu harus di bunuh.

Oleh orang tuanya Nabi Ibrahim disembunyikan di dalam gua, dan atas izin Allah, Nabi Ibrahim tetap hidup, padahal tidak seorang pun yang memeliharanya. Bila ia lapar dan haus dihisapnya ujung jari, maka keluarlah air susu.

Semenjak kecil Nabi Ibrahim telah terpelihara dari segala perbuatan jahat, pada usianya yang semakin bertambah, Nabi Ibrahim mulai bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Mengapa berhala-berhala yang terbuat dari batu dan tak mampu berbuat apa-apa tersebut harus disembah-sembah, serta dipuja-puja oleh kaumnya.

Seiring semakin bertambah usianya, Nabi Ibrahim AS mulai berpikir tentang Tuhan. Ketika malam tiba, ia melihat bintang. Terlintas di pikirannya inilah Tuhanku. Setelah bintang itu lenyap pada waktu siang hari ia berkeyakinan bahwa bukanlah Tuhan karena Tuhan tidak akan lenyap.

Begitulah, ketika ia melihat matahari, bulan, kedua benda itu tenggelam, ia berkeyakinan bahwa Tuhan tidak akan pernah mati, karena jika Tuhan mati selesailah kehidupan di dunia ini. Nabi Ibrahim percaya bahwa Allah yang patut disembah. Kemudian ia minta buktibagaimana Allah menghidupkan orang yang sudah mati, Allah pun menyuruh Ibrahim uuntuk mengambil empat burung yang berbeda, lalu cincanglah semuanya. Kemudian taruh di bukit, campurlah daging-daging burung itu, setelah itu panggilah, niscaya burung-burung itu akan datang kepadamu.

Ibrahim pun menjalankan perintah yang diberikan kepadanya, ia pun bersujud ketika melihat keajaiban itu, keimanan Ibrahim semakin bertambah kepada Allah SWT.seperti itulah Nabi Ibrahim mencari Tuhannya hingga beliau pun menemukannya.

Lalu pada suatu hari, Raja Namrud beserta para pengikutnya berburu. Ketika itu Nabi Ibrahim memasuki tempat-tempat berhala mereka dan menghancurkan semua berhala itu. Kecuali satu berhala yang paling besar yang ia sisakan. Dileher berhala itu dikalungkan kapak yang telah menghancurkan berhala-berhala yang lainnya itu.

Raja NAmrud dan para pengikutnya kaget ketika melihat berhala-berhalanya hancur ditempat peribadatan mereka, marahkah raja Namrud. Ia langsung menuduh bahwa ini perbuatan Ibrahim yang telah menghancurkan berhala-berhala mereka, karena Ibrahimlah yang selalu melarang penduduk untuk menyembah berhala-berhala itu. Nabi Ibrahim pun ditangkap dan dihadapkan kepada Raja Namrud.

Raja Namrud bertanya apakah itu semua perbuatan nabi Ibrahim yang telah menghancurkan berhala-berhalanya. Namun nabi Ibrahim menjawab bahwa itu bukan perbuatannya. Beliau berkata bahwa itu semua perbuatan berhala yang paling besar dengan kapak tergantung dilehernya tersebut.

Mendengar jawaban tersebut Raja Namrud semakin murka, karena ia merasa dipermainkan, Namrud berkata, mana muungkin berhala itu dapat melakukan seperti yang dikatakan nabi Ibrahim. Mendengar itu Nabi Ibrahim menjawab, mengapa kalian masih menyembah berhala-berhala yang tidak mampu berbuat apa-apa itu.
Raja Namrud kian marah, karena sebagian yang lain segera menjadi pengikut nabi Ibrahim ketika mereka menyadari kebenaran dari perkataan Nabi Ibrahim tersebut. Maka Raja Namrud pun memerintahkan anak buahnya untuk membakar Nabi Ibrahim A.S

Allah SWT selalu bersama-sama orang yang dikasihinya, Allah pun menolong Nabi Ibrahim, api sama sekali tidak mampu membakar tubuh nabi Ibrahim. Dan setelah api padam, keluarlah Nabi Ibrahim tanpa cedera atau luka sedikitpun. Lalu setelah melihat peristiwa itu, banyak penduduk Babilonia yang menjadi pengikut Nabi Ibrahim.

Allah pun memberitahukan kepada Ibrahim dan para pengikutnya untuk segera berhijrah ke Palestina karena Allah akan menurunkan azab kepada Raja Namrud. Lalu Allah pun mendatangkan nyamuk-nyamuk ganas yang menggigit tubuh Raja Namrud dan para pengikutnya hingga tewas. Maha suci Allah.