Moch Adnan 23 November 2014
Kisah Nabi Nuh A.S
Kisah Nabi Nuh A.S
Nabi Nuh diutus oleh Allah SWT untuk memperbaiki ahlak kaumnya yang sangat rusak, karena prilaku dan perbuatan mereka mirip seperti binatang. Hal ini disebabkan karena mereka tidak mau patuh terhadap ajaran agama. Pada awalnya saja, Nabi Nuh disukai kaumnya dikarenakan budipekerti yang baik, ia sangat peduli terhadap orang fakir miskin. Namun, setelah Nabi Nuh mulai mengajak kaumnya untuk menyembah kepada Allah SWT. Dan meninggalkan menyembah berhala yang tidak bisa berbuat apa-apa tersebut, barulah kaumnya menjauhi Nabi Nuh.
Nabi Nuh sedih atas keingkaran kaumnya, tidak hanya sampai itu, ia pun menangis karena Istri dan anaknya Kan’an tidak mau beriman kepada Allah SWT. Berulang kali NAbi Nuh menasehti Kan’an namun putranya tersebut tetap mengatakan bahwa berhala-berhala itu memberikan rezeki kepadanya. Dan sama sekali tak menghiraukan ajakan serta nasehat dari ayahnya yang mengajak kepada jalan yang lurus dengan cara beriman dan menyembah Allah. Kan’an putranya dan juga istrinya akhirnya meninggalkan Nabi Nuh A.S

Sementara itu, semakin hari perbuatan kaum Nabi Nuh semakin sewenang-wenang. Mereka menganggap dengan kekayaan yang mereka miliki bisa berbuat sesuka hati mereka, bahkan mereka meremehkan Nabi Nuh dan para pengikutnya, hanya dikarenakan mereka lebih miskin. Saat itu harta menjadi ukuran bagi ketinggian martabat seseorang. Para budak diperlakukan bagaikan binatang dan orang-orang miskin dipandang hanya sebelah mata.

“Wahai Nuh,jika engkau menginginkan harta yang banyak, maka kami mampu memberimu sehingga kamu menjadi orang paling kaya. Begitu juga jika kamu menginginkan kekuasaan, kami akan mengangkatmu menjadi pemimpin kami. Namun, kamu harus menghentikan dakwahmu,” ucap pemuka kaum kafir. Mereka yang tolol menngira Nabi Nuh akan menerima tawaran mereka.

“Sesungguhnya aku berdakwah untuk keselamatan kalian semua, dan tidak mengharapkan imbalan dari kalian. Biarlah Allah saja yang akan memberikan imbalan terhadap diriku.” Ucap Nabi Nuh tenang.
Semua pengikut kaum kafir hanya menertawakan Nabi Nuh, mereka menganggap Nabi Nuh sudah gila, karena tidak mau menerima tawaran dari mereka. Tidak hanya itu, mereka meludahi muka Nabi Nuh dan lalu pergi begitu saja.

Setelah merasa umatnya tidak mau lagi diajak pada kebenaran, selama ratusan tahun Nabi Nuh berdakwah, namun hanya sedikit sekali yang mau beriman kepada Allah SWT. Maka Nabi Nuh berdo’a kepada Allah. “Ya Tuhanku, tolonglah aku, karena mereka mendustakan aku.”

Allah menyuruh Nabi Nuh untuk membuat perahu,karena Allah SWT bermaksud menenggelamkan semua kaum yang durhaka itu. Maka Nabi Nuh beserta pengikutnya mulai membuat perahu yang dibimbing dan dibantu oleh para malaikat. Melihat hal itu para kaum kafir menertawakan Nabi Nuh, kembali mereka beranggapan bahwa Nabi Nuh sudah menjadi gila.

Setelah selesai membuat sebuah perahu yang besar, Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membawa masing-masing binatang berpasangan serta tumbuhan yang bisa dia bawa. Setelah Nabi Nuh dan semua pengikutnya didalam kapal/perahu berhembuslah angin topan yang maha dahsyat, hujan turun dengan sangat lebatdan bumi memancarkan air dari segenap penjuru. Tidak berhenti selama beberapa hari, sehingga air pun semakin bertambah tinggi dan bumi berubah menjadi lautan yang sangat luas.

Orang-orang kafir berlarian menyelamatkan diri, mereka mencari daratan yang lebih tinggi namun air tetap mengejarnya. Nabi Nuh melihat anaknya Kan’an yang hampir tenggelam. Maka Nabi Nuh memanggilnya, Kan’an tidak menghiraukan ajakan serta panggilan ayahnya, ia terus berusaha berlari menuju puncak pegunungan. Namun air bah segera menenggelamkannya.

Setelah semua orang kafir tenggelam, Allah memerintahkan langit untuk berhenti menurunkan hujan. Dan menyuuruh bumi untuk kembali menelan airnya, maka surutlah banjir itu. Kapal Nabi Nuh terdampar di gunung Judy, Nabi Nuh dan para pengikutnya selamat karena mereka menjadi orang-orang yang bersyukur kepada Allah SWT.